Rabu, 01 Juli 2015

Prinsip dasar pencatatan accrual basic vs going concern

  • Accrual basis merupakan pendapatan maupiun beban akan dilaporkan dalam laporan laba rugi dalam periode dimana pendapatan dan beban tersebut terjadi, tanpa memperhatikan arus uang kas masuk ataupun arus uang kas keluar.
  • Going Concern atau kelangsungan usaha adalah prinsip dasardalam penyusunan laporan keuangan. Selain itu Going Concern adalah dimana entitas (perusahaan) biasanya dilhatsebagai berkelanjutan dalam bisnis di masa mendatang. Dimana pentingnya perusahaan melakukan perlunya likuidasi, penghentian perdagangan atau mencari perlindungan dari kreditur sesuai dengan undang-undang atau peraturan untuk menjaga supaya tetap going concern.


http://akuntan-si.blogspot.com/2013/02/pengertian-going-concern-didalam.html

Laporan Keuangan menurut psak dan ifrs persamaan perbedaan

Pengungkapan dan Penyajian Laporan Keuangan ( IAS 1; PSAK 1 REV 1998)
No.
Perbedaan
IFRS
PSAK
Efek Konvergensi
1
Komponen Laporan Keuangan yang Lengkap
Komponen laporan keuangan lengkap terdiri atas:
·         Laporan posisi keuangan (neraca)
·         Laporan laba rugi komprehensif
·         Laporan perubahan ekuitas
·         Catatan atas laporan keuangan
·         Laporan posisi keuangan komparatif awal periode dan penyajian retrospektif terhadap penerapan kebijakan akuntansi
Komponen laporan keuangan lengkap terdiri atas:
·         Neraca
·         Laporan laba rugi
·         Laporan perubahan ekuitas
·         Laporan arus kas
·         Catatan atas laporanKEUANGANhttp://cdncache1-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png
2
Pengungkapan dalam Laporan Posisi Keuamgan (Neraca)
Berdasarkan ilustrasi IFRS:

Aset:
Aset Tidak Lancar

Aset Lancar
Ekuitas:
Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk

Hak non-pengendali
Liabilitis:
Liabilitis jangka panjang

Liabilitis jangka pendek
Berdasar PSAK:

Aset:
Aset Lancar

Aset tidak Lancar
Liabilitis:
Liabilitis jangka pendek

Liabilitis Jangka panjang
Ekuitas:
Hak non-pengendali

Ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk
3
Istilah Minority Interest
Istilah minority interest (hak minoritas) diganti menjadi non controlling interet (hak non pengendali) dan disajikan dalam Laporan perubahan ekuitas.
Menggunakan istilah hak minoritas
4
Pos luar biasa (extraordinary item)
Tidak mengenal istilah pos luar biasa (extraordinary item)
Masih memakai istilah pos luar biasa ( extraordinary item)
5
Penyajian liabilitas jangka panjang yang akan dibiayai kembali
Liabilitas jangka panjang disajikan sebagai disajikan sebagai liabilitas jangka pendek jika akan jatuh tempo dalam 12 bulan meskipun perjanjian pembiayaan kembali sudah selesai setelah periode pelaporan dan sebelum penerbitan laporan keuangan
Tetap disajikan sebagai liabitas jangka panjang


Sumber : http://shintaardilawati.blogspot.com/2014/06/perbandingan-antara-ifrs-dan-psak.html

PSAK No 24 tentang imbalan kerja

Seperti yang kita tahu, bahwa semua perusahaan di Indonesia wajib mematuhi undang-undang ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 (UUK). UUK mengatur secara umum mengenai tatacara pemberian imbalan-imbalan di perusahaan, mulai dari imbalan istirahat panjang sampai dengan imbalan pemutusan hubungan kerja (PHK). Imbalan-imbalan di UUK tersebut dapat diatur lebih lanjut di Peraturan Perusahaan (PP) atau di Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perusahaan dan Serikat Pekerja dan tentu saja merujuk kepada ketentuan di UUK.
            Salah satu ketentuan di UUK adalah ketentuan mengenai imbalan pasca kerja, yaitu imbalan yang harus diberikan perusahaan kepada karyawan ketika karyawan sudah berhenti bekerja (pasca kerja = setelah kerja). Alasan berhenti bekerja disini meliputi; karena karyawan terlibat tindak pidana, karena karyawan melakukan kesalahan berat, karena karyawan memasuki usia pensiun, karena karyawan meninggal dunia, karena karyawan sakit berkepanjangan, karena karyawan mengundurkan diri, karena perusahaan pailit, karena perusahaan mengalami kerugian dan alasan lainnya yang termasuk imbalan yang dibayarkan ketika karyawan sudah tidak aktif lagi bekerja.
            Imbalan-imbalan Pasca Kerja tersebut secara akuntansi harus di cadangkan dari saat ini, karena imbalan-imbalan pasca kerja tersebut termasuk kedalam salah satu konsep akutansi yaitu accrual basis.
Dari semua imbalan pasca kerja tersebut, hanya 4 (empat) imbalan pasca kerja berikut yang dihitung untuk dicadangkan dalam PSAK-24.  Yaitu :
1.      Imbalan Pasca Kerja Karena Karyawan Pensiun
2.      Imbalan Pasca Kerja Karena Karyawan Sakit Berkepanjangan / Cacat
3.      Imbalan Pasca Kerja Karena Karyawan Meninggal Dunia
4.      Imbalan Pasca Kerja Karena Karyawan Mengundurkan diri (secara baik-baik)

Kenapa harus empat saja yang harus dihitung?  Karena empat imbalan tersebut termasuk dalam prinsip akuntansi imbalan kerja, yaitu on going concern (berkelanjutan). Arti berkelanjutan disini yaitu adalah suatu keadaan yang natural / normal, dimana perusahaan dianggap akan terus-menerus berjalan. Selama perjalanan perusahaan tersebut ada kejadian-kejadian yang kemungkinan terjadi, yaitu 4 kejadian diatas; Karyawan pensiun, sakit berkepanjangan/cacat, meninggal dunia dan mengundurkan diri.

Jadi alasan pertama kenapa perusahaan harus menerapkan PSAK-24 adalah adanya prinsip akutansiaccrual basis. Perusahaan harus mempersiapkan (mencadangkan/mengakui) utang (liability), untuk imbalan yang akan jatuh tempo nanti.

Pertumbuhan dan Penyebaran Operasi Multinasional

Bisnis Internasional secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri. Kegiatan ini yang berakar dari masa lampau, akan terus berlanjut.
Isu akuntansi utama yang berhubungan dengan kegiatan eksport dan import adalah akuntasi untuk transaksi mata uang asing. Sebagai contoh, misalkan Solvay melakukan eksport sejumlah obat-obatan kepada sebuah importir Brazil dan mengirimkan tagihan dalam mata uang seal Brazil. Seandainya nilai real mengalami penurunan relaif terhadap euro sebelum dilakukannya pembayaran, Solvay akan mengalami kergian dalam mata uang asing karena real akan menghasilkan euro yang tehib keelt poch soit konyersi setelah dievaluasi dibandingkan sebelum devaluasi. Kerugian transaksi tidak langsung seperti itu.
        Bisnis Internasional saat ini semakin berhubungan dengan investasi asing langsung, yang meliputi pendirian sistem manufaktur atau distribusi dari luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya, usaha patungan atau aliansi strategis.
        Operasi yang dilaksanakan diluar negeri membuat manager keuangan dan akuntan menghadapi resiko berupa semua jenis masalah yang tidak mereka hadapi ketika operasi perusahaan dilaksanakan di dalam wilayah satu negara.
        Prinsip pelaporan keuangan nasional dapat berbeda secara signfikan dari suatu negara ke negara lain karena prinsip-prinsip akuntansi tersebut dibentuk oleh lingkungan sosial ekonomi yang berbeda. Selain itu terdapat pilihan kurs nilai tukar yang digunakan untuk mengkonversi akun-akun luar negeri ke dalam satu mata uang pelaporan.
        Manajer keuangan dan akuntan juga harus memahami pengaruh kompleksitas ligkungan pengukuran akuntansi suatu perusahaan multinasional, memahami pengaruh perubahan nilai tukar dan tingkat inflasi merupaka hal penting, memiliki pengetahuan mengenai hukum pajak dan nilai mata uang untuk usaha yang beroperasi dilebih satu negara.

Sumber:


Akuntansi Internasional Dipandang Dari Sudut Pandang Sejarah dan Sudut Pandang Kontemporer

A. Sudut Pandang Sejarah

      Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap awal peciptaan akuntansi. Akuntansi modern dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli. Luca Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika dan pengajar pada beberapa universitas terkenal di Italia. Lucalah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Luca (Radebaugh, 1998) “Pacioli did not claim that his ideaswere original, just that he was the one who was trying to organize and publish them. He objective was to publish a popular book that could be used by all, following the influence of the venetian businessmen rather than bankers”.
      Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia namun hampir disemua negara Eropa seperti Jerman, Belanda, Inggris. Luca memperkenalkan 3 catatan penting yang harus dilakukan:
1.  Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.
2. Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.
3. Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
      Perkembangan sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk enemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. “Pembukuan ala Italia” kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik. Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodic dan pemerintah Perancis menerapka keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah. Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an. Praktik akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia. Sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintah Perancis. Kerangka pelaporan sistem Jeran berpengaruh di Jepang, Swedia dan Kekaisaran Rusia.
      Paruh pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan sandar dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.

B. Sudut Pandang Kontemporer

1. Adanya usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional
2. Pengendalian Modal
3. Valuta Asing
4. Investasi asing langsung
5. Liberalisasi transaksi
6. Privatisasi perusahaan pemerintah (untuk pengurangan pengendalian valas dan pembatasan investasi lintas batas)
7. Kemajuan dalam teknologi informasi

        Apabila usaha-usaha mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu yag penting di satu sisi, sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor ini tumbuh dari pengurngan yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi nformasi. Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing langsung dan transaksi terkait telah diliberalisasikan secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhadap bsnis internasional.
        Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi. Produksi yang terintegrasi secara vertikal tidak lagi menjadi bukti model operasi yang efisien. Hubungan informasi, secara global dan seketika memberi makna bahwa produksi semakin dialih kontrakan kepada siapa saja dengan ukuran apa pun dimana saja di dunia yang memiliki kemampuan terbaik dalam melakukan suatu pekerjaan atau suatu bagian dari pekerjaan tersebut. Hubungan wajar timbal balik yang menjadi karakter hubungan perusahaan dengan pemasok, perantara dengan pelanggan mereka digantikan dengan hubungan kerja sama global dengan pemasok, pemasok dari pemasok, perantara, pelanggan dan pelanggan dari pelanggan. Sekarang ini terdapat sejmlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasional. Faktor-faktor initumbuh dari pengurangan yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendalian modal secara nasional yang terjadi ersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi. Pengendalian nasional terhadap arus modal, valuta asing, investasi asing langsung dan transaksi terkait telah diliberalisasika secara dramatis dalam beberapa tahun terakhir, sehingga mengurangi hambatan-hambatan terhdap bisnis internasioanl. Kemajuan dalam teknologi informasi juga menyebabkan perubahan radikal dalam ekonomi produksi dan distribusi.

Sumber :
    http://octaindria.blogspot.com/2015/03/tugas-akuntansi-internasional-minggu-ke.html

Senin, 09 Januari 2012

12. Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan


Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan
Keuangan perusahaan
Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
Estimasi penjualan
1.      Penjualan tahun lalu
2.      Estimasi efektivitas kampanye promosi Anda
3.      Produk baru yang akan anda perkenalkan
4.      Analisis tentang pesaing anda
5.      Lingkungan tempat perusahan anda beroprasi

Estimasi produk

Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi bahan jadi.
·         Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
·         Biaya Bahan Baku (disingkat BBB)
·         Biaya Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
·         Biaya Overhead Pabrik (disingkat BOP)

Estimasi pembelian bahan langsung
Merupakan pembelian barang secara langsung,baik berupa langsung maupun sistem online. estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli.karena penjual bisa memprodukan barang daganganya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan.karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana.Cukup hanya dengan berada di depan komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya.lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera,dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.

Estimasi pemakaian bahan langsung
Biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku pembantu dan penunjang produksi.Berdasarkan harga pokok satandar menunjukan bahwa satu unit bahan baku langsung dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit produk jadi.Harga yang digunakan sama dengan harga yang dibeli.

Upah langsung
Merupakan pembayaran upah kepada karyawan yang langsung berkaitan dengan hasil tertentu.

Estimasi beban fabrikase
Bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya pabrik lainnya yang tidak dapat secara nyaman diidentifikasikan dengan atau dibebankan langsung kepesanan, produk, atau objek biaya lain yang spesifik

Estimasi harga pokok penjualan
Istilah yang digunakan pada akuntansi keuangan dan pajak untuk menggambarkan biaya langsung yang timbul dari barang yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan bisnis. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead dan tidak termasuk periode (operasi) biaya seperti penjualan, iklan atau R & D.HPP muncul pada laporan laba rugi sebagai komponen utama dari biaya operasi. HPP juga disebut sebagai biaya penjualan.

Estimasi beban penjualan
Beban si penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau si penjual oleh pihak-pihak tertentu.misalkan beban pajak,kerusakan barang-barang, apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.

Estimasi beban administrasi
Beban yang umumnya terjadi pada bagian personalia, bagaian keuangan, dan bagian umum.

Estimasi Laba rugi
Laporan keuangan suatu perusahan yang menunjukan keuntungan atau kerugian.

Estimasi kas
Laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada
Sumber :
http://kafeilmu.com/tema/pengertian-estimasi-produksi.html

Minggu, 08 Januari 2012

14. Bisnis Internasional


Hakikat bisnis internasional
Perdagangan internasional itu lebih dikenal dengan kegiatan ekspor-impor, pelakunya adalah eksportir dan importir. Perdagangan internasional adalah kegiatan pertukaran barang dan jasa antara dua negara atau lebih. Neraca perdagangan internasional adalah gambaran perbandingan antara besarnya nilai ekspor dan nilai impor. Jika nilai ekspor lebih besar daripada nilai impor berarti perdagangan mengalami surplus, sedangkan jika nilai ekspor lebih kecil daripada nilai impor maka perdagangan mengalami defisit. Jika antara nilai ekspor dan impor itu sama besar maka neraca perdagangan disebut seimbang.
Untuk meningkatkan manfaat dan mengurangi kerugian dalam perdagangan internasional suatu negara mengambil berbagai kebijakan:
a.       penentuan tarif, bea masuk
b.      pembatasan kuota
c.        melakukan devaluasi, yaitu menurunkan nilai mata uang dalam negeri terhadap uang asing.
Perdagangan internasional timbul karena keterbatasan kemampuan suatu negara dalam memenuhi berbagai alat pemuas kebutuhan dalam negaranya. Perdagangan internasional dapat memberikan pengaruh terhadap berbagai keadaan dalam negeri suatu negara, misalnya dalam hal:
a. jumlah dan jenis barang
b. tingkat harga dan penghasilan
c. lapangan kerja

Alasan diadakannya pembatasan perdagangan internasional antara lain:
a. untuk melindungi industri atau produksi dalam negeri
b. untuk meningkatkan permintaan produksi dalam negeri
c. meningkatkan daya saing barang ekspor

Kebijaksanaan pemerintah dalam bidang perdagangan internasional meliputi:
a. penentuan larangan impor
b. penentuan kuota: pembatasan impor
c. penentuan tarif bea masuk
d. pengendalian mata uang
e. penentuan kebijaksanaan standar: standar jumlah dan kualitas
f. penentuan prosedur birokrasi
g. penentuan subsidi: perlindungan terhadap industri dalam negeri
h. penentuan kontrak pemerintah
i. penentuan politik dumping
j. penentuan kebijaksanaan devaluasi, untuk meningkatkan ekspor
Pemasaran internasional adalah Pemasaran yang kegiatannya melewati batas-batas lebih dari satu negaraPemasaran Internasional merupakan penerapan konsep, prinsip, aktifitas, dan proses manajemen pemasaran dalam rangka penyaluran ide, barang atau jasa perusahaan kepada konsumen di berbagai negara. Dan jenis pemasaran ini merupakn jenis pemasaran yang cocok untuk Indonesia.Dari kedua definisi Pemasaran di atas yang cocok untuk Indonesia adalah Pemasaran Internasional karena Indonesia termasuk Negara yang masih berkembang. Melihat kemampuan produksi Indonesia yang masih kalah bersaing dengan Negara maju lainnya didunia, untuk saat ini Indonesia baru dapat bersaing dalam pemasaran internasional.

Pemasaran Internasional dianggap memiliki peranan penting dalam memberikan jawaban dan antisipasi positif terhadap sejumlah isu global yang dinamis. Pasar internasional melampaui ekspor pemasar dan menjadi lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran di negara-negara di mana ia melakukan bisnis.
Alasan melaksanakan bisnis internasional
Keunggulan Absolut :
Keunggulan absolute adalah keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari
seperti yang diungkapkan oleh Adam Smith, namun cukup memiliki keunggulan komparatif dimana harga untuk suatu komoditi di Negara yang satu dengan yang lainnya relative berbeda.

Teori perdagangan Internasional yang lain yang diperkenalkan oleh David Ricardo adalah teori keunggulan komparatif. Berbeda dengan teori keunggulan absolute yang mengutamakan keunggulan absolute dalam produksi tertentu yang dimiliki oleh suatu Negara dibandingkan dengan Negara lain, teori ini berpendapat bahwa perdagangan Internasional dapat terjadi walaupun satu Negara tidak mempunyai keunggulan absolute, asalkan hanya komparatif dikedua Negara berbeda. Teori ini menekankan bahwa perdagangan Internasional dapat saling menguntungkan jika salah satu Negara tidak usah memiliki keunggulan absolute atas suatu komoditi seperti yang diungkapkan oleh Adam Smith, namun cukup memiliki keunggulan komparatif dimana harga untuk suatu komoditi di Negara yang satu dengan yang lainnya relative berbeda.
Kelemahan teori klasik keunggulan komparatif :
1.      Perdagangan terjadi karena ada perbedaan fungsi faktor produksi, sehingga
terjadi perbedaan produktivitas atau efisiensi, akibatnya terjadi perbedaan harga.
2.      Jika fungsi faktor produksi sama ( produktivitas dan efisiensi ).
3.      Tidak bisa membedakan mengapa terjadi perbedaan harga.
4.      Adanya jumlah perbedaan / proporsi faktor produksi yang dimiliki.
Beberapa kerancuan tentang keunggulan komparatif :
1.      Produktivitas Daya Saing
Perdagangan bebas hanya menguntungkan jika Negara anda cukup produktif dalam
menghadapi persaingan Internasional. Keunggulan dalam persaingan dari suatu
industri tidak hanya tergantung pada produktivitas relatif terhadap industri luar
negeri, tetapi juga pada tingkat upah domestik relative terhadap tingkat upah
diluar negeri.
2.      Upah Tenaga Kerja Murah ( Sweatshop Labor Argument )
Persaingan Internasional adalah tidak adil dan merugikan Negara – Negara tertentu
jika didasarkan kepada upah rendah. Argument ini kadang - kadang dikatakan
sebagai argumentasi tenaga kerja murah (Sweatshop Labor Argument ), terutama
digunakan oleh serikat buruh untuk menuntut perlindungan terhadap persaingan luar
negeri. Orang yang bertolak dari keyakinan ini mendesak agar industri – industri
dalam negeri tidak boleh dipecundangi oleh industri – industri luar negeri yang
kurang efisien, tetapi membayar upah lebih rendah.

3.      Pertukaran Tak Setara
Perdagangan mengeksploitasi suatu Negara dan membuatnya menjadi lebih buruk jika
Negara tersebut menggunakan lebih banyak tenaga kerja dalam memproduksi barang-
barang yang diekspor dibandingkan dengan Negara – Negara lain yang memproduksi
barang – barang untuk kemudian diekspor ke Negara pertama. Argumen ini, kadang –
kadang disebut doktrin pertukaran tak setara ( unequal exchange ), bersumber dari
gagasan Marxis yang memahami bahwa nilai ( harga ) tercipta semata – mata oleh
pekerja, dan cenderung dijadikan dalih oleh dunia ketiga untuk menganjurkan
redistribusi pendapatan dari Negara – negara maju
Pasar internasional
Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari beberapa negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia. Ada beberapa pasar saham di ekonomi maju, dengan pasar terbesar berada di Amerika Serikat, Cina, Jepang dan Eropa .
Tahap – tahap dalam memasuki bisnis internasional
Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
1.      Ekspor Insidentil
2.       Ekspor Aktif
3.      Penjualan Lisensi
4.       Franchising
5.      Pemasaran di Luar Negeri
6.      Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
Hambatan dalam memasuki bisnis Internasional
Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kai menghambat terlaksannya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya Negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
1.      Batasan perdagangan dan tariff bea masuk
2.       Perbedaan bahasa, social budaya/cultural
3.      Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan
4.      Hambatan operasional
PERBEDAAN BAHASA, SOSIAL BUDAYA / KULTURAL
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada saat ini semakin berkurang berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris. Meskipun demikian perbedaan bahasa ini tetap merupakan hambatan yang harus diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan secara begitu saja (letterlijk) dengan kata yang sama dengan bahasa yang lain. Bahkan suatu merek dagang atau nama produk pun dapat memiliki arti yang lain dan sangat negatif bagi suatu negara tertentu. Sebagai contoh pabrik mobil Chevrolet yang memberikan nama suatu jenis mobilnya dengan nama "Chevrolet's Nova", pada hal di negara Spanyol kata "No Va" berarti "tidak dapat berjalan". Oleh karena itu maka sangat sulit untuk memasarkan produk tersebut di negara Spanyol tersebut. Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis Internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan. Perbedaan budaya ataupun kebiasaan juga perlu diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki kebiasaan untuk tidak mau mendekati wanita bila membeli di supermarket, sehingga hal ini membawa konsekuensi bahwa barang-barang yang berupa alat-alat kosmetik pria jangan ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita, sebab tidak akan didekati oleh pembeli pria.
HAMBATAN POLITIK, HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis.
Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi.Lebih dan itu undang-undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya bisnis Internasional, misalnya Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi, begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan sebagainya.


HAMBATAN OPERASIONAL
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini akan dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut untuk jalur tersebut akan menjadi sangat mahal. Mahalnya biaya angkut itu dikarenakan selain keadaan bahwa kapal pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja yang biasanya lalu mahal, maka kembalinya kapal tersebut dati negara tujuan itu akan menjadi kosong. Perjalan kapal kosong di samudera luas akan sangat membahayakan bagi keselamatan kapal itu sendiri.
Perusahaan multinasional
Perusahaan multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan kata lain melakukan operasinya di beberapa Negara. Perusahaan macam ini sering disebut Multinasional Corporations yang biasanya disingkat MNC. Era Globalisasi yang melanda dunia pada saat ini dimana dalam kondisi itu tidak ada satu Negara pun di dunia ini yang terbebas dan tak terjangkau oleh pengaruh dari Negara lain. Setiap Negara setiap saat akan selalu terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan oleh Negara lain. Hal ini bisa terjadi karena pada saat ini kita berada dalam abad komunikasi, sehingga dengan cara yang sangat cepat dan bahkan dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu kejadian yang terjadi di setiap Negara di manapun di dunia ini. Dari keadaan itu maka seolah-olah tidak ada lagi batas-batas antara negara yang satu dengan negara yang lain. Kehidupan sehari-hari menjadi lebih bersifat sama. Dengan kecenderungan yang terjadi pada saat ini bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat di mana pun di dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara negara yang satu dengan negara lain. Kebutuhan akan sabun mandi, sabun cuci, alat-alat tulis, alat-alat kantor, pakaian, juga perabot rumah tangga dan sebagainya tidaklah banyak berbeda antara masyarakat Indonesia dengan Filipina, Jepang, Korea, Arab atupun di Eropa dan Amerika. Kecenderungan untuk adanya kesamaan inilah yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara Internasional Perusahaan yang demikian akan mencoba untuk mencari tempat pabrik guna memproduksikan barang-barang tersebut yang paling murah dan kemudian memasarkannya keseluruh penjuru dunia sehingga akan menjadi lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Di samping itu adanya batasan-batasan ekspor-impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk memproduksikan saja barang itu di negeri itu sendiri dan kemudian menjualnya di negeri itu juga meskipun pemiliknya adalah dari luar negeri. Dengan cara itu maka problem pembatasan ekspor-impor menjadi tidak berlaku lagi baginya. Banyak contoh perusahaan multinasional ini misalnya saja: Coca Cola, Colgate, Johnson & Johnson, IBM, General Electric, Mitzubishi Electric, Toyota, Philips dari negeri Belanda, Nestle dari Switzerland, Unilever dari Belanda dan lnggris, Bayer dati Jerman, Basf juga dari Jerman, Ciba dari Switzerland dan sebagainya.
sumber : http://qeyty.blogspot.com/2008/10/bab-v-bisnis-internasional.html